Asal Usul Taman Mini Indonesia Indah ( TMII )
Taman Mini
Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya
Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 250 kilometer persegi. Taman
ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai
aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975)
yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, seta menampilkan
aneka busana, tarian dan tradisi daerah.
Disamping itu,
di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur
kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater
IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan
TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota
ASAL
USUL SEJARAH TMII
Adalah Siti Hartinah Soeharto—yang
akrab dipanggil Ibu Tien Soeharto—mempunyai gagasan membangun kawasan wisata
Taman Mini “Indonesia Indah”. Prakarsa itu diilhami oleh pidato Presiden
Soeharto tentang keseimbangan pembangunan antara bidang fisik-ekonomi dan
bidang mental-spiritual.
Selaku ketua Yayasan Harapan Kita
(YHK), yang berdiri pada tanggal 28 Agustus 1968, Ibu Tien Soeharto menyampaikan
gagasan pembangunan Miniatur Indonesia pada rapat pengurus YHK tanggal 13 Maret
1970 di Jl. Cendana No. 8, Jakarta.
Bentuk dan sifat isian proyek berupa
bangunan utama bercorak rumah-rumah adat daerah yang dilengkapi dengan
pergelaran kesenian, kekayaan flora-fauna, dan unsur budaya lain dari
masing-masing daerah yang ada di Indonesia.
Gagasan itu dilandasi, antara lain,
semangat untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap tanah air dan
bangsa serta untuk memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia.
Tanggal 30 Januari 1971, pada
penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia di
Istana Negara yang juga dihadiri oleh Presiden, Ibu Tien Soeharto dengan
didampingi Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud untuk pertama kalinya memaparkan
maksud dan tujuan pembangunan Miniatur Indonesia “Indonesia Indah” di depan
umum.
Berbagai saran, tanggapan, dan
pemikiran dari berbagai kelompok masyarakat pun muncul, yang sebagian besar
mendukung pembangunan proyek tersebut.
Pada tanggal 11 Agustus 1971, dengan
surat YHK, Ibu Tien Soeharto menugaskan Nusa Consultans untuk membuat rencana
induk dan studi kelayakan. Tugas itu selesai dalam waktu 3,5 bulan. Lokasi
pembangunan proyek awalnya berada di daerah Cempaka Putih, di atas tanah seluas
+ 14 hektar.
Namun Gubernur DKI Jakarta Ali
Sadikin menyarankan lokasi di daerah sekitar Pondok Gede, Kecamatan Pasar Rebo,
dengan luas tanah ± 100 hektar.
Selain lebih luas, lokasi itu juga mengikuti perkembangan kota Jakarta di kemudian hari.
Ibu Tien Soeharto menerima saran tersebut, karena dengan lahan yang lebih luas memungkinkan proyek miniatur Indonesia menampilkan rumah-rumah adat daerah dan bangunan-bangunan lain dalam ukuran yang sebenarnya.
Selain lebih luas, lokasi itu juga mengikuti perkembangan kota Jakarta di kemudian hari.
Ibu Tien Soeharto menerima saran tersebut, karena dengan lahan yang lebih luas memungkinkan proyek miniatur Indonesia menampilkan rumah-rumah adat daerah dan bangunan-bangunan lain dalam ukuran yang sebenarnya.
Pada tanggal 30 Juni 1972 pembangunan
dimulai tahap demi tahap secara bersinambung.
Rancangan bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya, Tugu Api Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan disiapkan oleh Nusa Consultants berikut pembuatan jalan dan penyediaan kaveling tiap-tiap bangunan.
Rancangan bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya, Tugu Api Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan disiapkan oleh Nusa Consultants berikut pembuatan jalan dan penyediaan kaveling tiap-tiap bangunan.
Rancangan bangunan lain, seperti
bangunan khas tiap daerah, dikerjakan oleh berbagai biro arsitek, sedang Nusa
Consultants hanya membantu menjaga keserasian secara keseluruhan.
Berkat kegotong-royongan semua
potensi nasional: masyarakat di sekitar lokasi, pemerintah pusat dan daerah,
swasta, dan berbagai unsur masyarakat lainnya, dalam kurun waktu tiga tahun
pembangunan TMII tahap pertama dinyatakan selesai.
Pada tanggal 20 April 1975 Taman
Mini “Indonesia Indah” diresmikan pembukaannya oleh Presiden Soeharto.
ARTI TMI
Arti
Taman Mini “Indonesia Indah” adalah satu proyek untuk mencitrakan Indonesia
yang lengkap dengan segala isinya dalam bentuk mini, berupa sebuah taman di
atas sebidang tanah yang menggambarkan Indonesia yang besar ke dalam penampilan
yang kecil
Bangunan
pokok berupa danau buatan dengan pulau-pulau yang menggambarkan wilayah
Indonesia. Kepulauan buatan tersebut merupakan bagian terpenting dari proyek
ini dan disebut Miniatur Arsipel Indonesia.
Pulau-pulau
dibangun secara geografis di atas laut buatan sesuai dengan skala asli, dalam
arti tinggi rendah daratan, hutan, keadaan gunung-gunung, dan
tumbuh-tumbuhannya terlihat seperti perwujudan sesungguhnya.
Danau kepulauan ini, berikut
bangunan-bangunan khas daerah di sekitarnya, secara keseluruhan dinamakan Taman
Mini “Indonesia Indah”.
VISI , MISI, DAN TUJUAN TMII
VISI , MISI, DAN TUJUAN TMII
Visi
proyek adalah menjadikan Taman Mini “Indonesia Indah” sebagai kawasan wisata
budaya yang terkemuka.
Dengan
visi tersebut, TMII menetapkan misinya sebagai wahana pelestarian, pengenalan,
dan pengembangan budaya bangsa.
Oleh karena itu, sasaran pembangunannya tidak menitikberatkan pada keuntungan finansial melainkan pengembangkan kebudayaan nasional.
Maksud dan tujuan pembangunan Taman Mini “Indonesia Indah”:
* Membangun dan mempertebal rasa cinta bangsa dan tanah air.
* Memupuk serta membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
* Menghargai serta menjunjung tinggi kebudayaan nasional Indonesia dengan jalan menggali dan menghidupkan kembali kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang.
* Memperkenalkan kebudayaan, kekayaan alam, dan warisan bangsa kepada sesama anak bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia.
* Memanfaatkan untuk menarik wisatawan, dengan demikian meningkatkan kegiatan pariwisata, sarana promosi bagi tiap-tiap daerah di seluruh tanah air, dan menghidupkan kerajinan rakyat di seluruh daerah, menampung dan mengatur pemasarannya.
* Ikut aktif membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan dengan mempersembahkan suatu tempat rekreasi yang bersifat pendidikan kepada masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, sasaran pembangunannya tidak menitikberatkan pada keuntungan finansial melainkan pengembangkan kebudayaan nasional.
Maksud dan tujuan pembangunan Taman Mini “Indonesia Indah”:
* Membangun dan mempertebal rasa cinta bangsa dan tanah air.
* Memupuk serta membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
* Menghargai serta menjunjung tinggi kebudayaan nasional Indonesia dengan jalan menggali dan menghidupkan kembali kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang.
* Memperkenalkan kebudayaan, kekayaan alam, dan warisan bangsa kepada sesama anak bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia.
* Memanfaatkan untuk menarik wisatawan, dengan demikian meningkatkan kegiatan pariwisata, sarana promosi bagi tiap-tiap daerah di seluruh tanah air, dan menghidupkan kerajinan rakyat di seluruh daerah, menampung dan mengatur pemasarannya.
* Ikut aktif membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan dengan mempersembahkan suatu tempat rekreasi yang bersifat pendidikan kepada masyarakat Indonesia.
Sumber
: http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2011/03/asal-usul-sejarah-tmii-taman-mini.htmla
Tidak ada komentar:
Posting Komentar