Kelas : 3EA15
NPM : 13209870
Dosen :Sepitri Daruyani
www.Gunadarma.ac.id
AWAL MULA SEPEDA
Sejarah
Seperti ditulis Ensiklopedia
Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Menurut kabar
sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda
dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi
satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda.
Yang pasti,
konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat
"primitif". Ada yang bilang tanpa engkol, pedal tongkat kemudi (setang).
Ada juga yang bilang sudah mengenal engkol dan setang, tapi konstruksinya dari
kayu.
Adalah
seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn
yang pantas dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818,
von Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi
kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang butuh sarana transportasi
bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan tampaknya masih mendua,
antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron
sebagai dandy horse.
Baru pada
1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan
"mesin" khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki
sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan
turun-naik kaki mengayuh pedal. MacMillan pun sudah "berani"
menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi (setang sederhana).
Sedangkan
ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu Perancis, Ernest Michaux pada 1855, dengan membuat
pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang
Perancis lainnya, Pierre Lallement (1865) memperkuat roda dengan
menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek
atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih
besar daripada roda belakang.
Namun
kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang
ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan
karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety
dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan
sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat
penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda
Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang).
Sehingga
tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat
wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda
konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia
setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada
1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum
setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin.
Laju sepeda pun tak lagi berguncang.
Penemuan
lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang
yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda.
Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat
transportasi, dengan Amerika
dan Eropa sebagai pionirnya.
Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap
punya pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
Jenis-jenis sepeda
Kini sepeda mempunyai beragam nama dan model. Pengelompokan biasanya berdasarkan fungsi dan ukurannya.- Sepeda gunung-digunakan
untuk lintasan off-road dengan rangka yang kuat, memiliki suspensi, dan
kombinasi kecepatan sampai 27.
- Sepeda
jalan raya-digunakan untuk balap jalan raya, bobot keseluruhan
yang ringan, ban halus untuk mengurangi gesekan dengan jalan, kombinasi
kecepatan sampai 27
- Sepeda
BMX-BMX merupakan kependekan dari bicycle moto-cross,
banyak digunakan untuk atraksi
- Sepeda
mini-termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda anak-anak, baik beroda dua
maupun beroda tiga
- Sepeda
angkut-termasuk dalam kelompok ini adalah sepeda kumbang, sepeda pos
- Sepeda lipat-merupakan
jenis sepeda yang bisa dilipat dalam hitungan detik sehingga bisa dibawa
ke mana-mana dengan mudah
- Sepeda
Balap - Sepeda yang model handlernya setengah lingkaran dan digunakan
untuk balapan.
- Sepeda Motor - bertenaga mesin dengan mengunakan bahan bakar berjenis bensin sebagai sumber daya utamanya. Dengan semakin berkembangnya teknlogi pada industri kendaraan roda dua ini, sepeda motor injeksi pun kini mulai di produksi sebagaian besar produsen otomotif di Indonesia
-
Daftar Pustaka : - http://id.wikipedia.org/wiki/Sepeda
Sepeda motor pertama di buat oleh ahli
mesin Jerman Gottlieb Daimler tahun 1885 ketika dia memasang sebuah mesin dengan
pembakaran sempurna pada sebuah sepeda kayu yang dia desain sendiri. Sepeda
tersebut memiliki empat roda, termasuk dua roda tambahan (seperti roda pada
sepeda anak-anak).
Putra Daimler menjadi orang pertama
yang mengendarai sepeda motor ketika dia mencoba kreasi ayahnya tersebut pada
tanggal 10 November 1885 dengan kecepatan mendekati 10Kpj.
Beberapa model sepeda motor kemudian
di perkenalkan di Jerman, Perancis dan Inggris dengan fokus pengembangan pada
kepraktisannya sebagai alat transportasi.
Tahun 1903, Arthur Davidson dan
saudaranya Walter bersama tetangganya William Harley membuat motor
Harley-Davidson yang pertama. Setahun kemudian mereka mulai memproduksi sepeda
motor untuk di jual. Tahun 1909 Harley-Davidson mengenalkan mesin V-Twin yang
pertama, yang memiliki dua silinder dengan konfigurasi seperti huruf “Vâ€. Mesin tersebut memiliki suara yang besar,
bergemuruh dan terkesan jantan, tak lama mesin tersebut menjadi mesin Amerika
klasik.
Selama tahun 1914, bentuk dasar dari
sepeda motor modern mulai terbentuk. Bentuk tersebut meliputi peletakan mesin
di antara roda depan dan belakang dan sebuah rantai untuk mentransger tenaga
dari mesin ke roda belakang.
Selama PD I (1914-1918), sepeda motor
terbukti sebagai sarana transportasi yang tangguh bagi militer Amerika dan
Eropa, mampu mengurangi beban jalan raya dan mampu membawa alat komunikasi jauh
lebih ke depan garis pertempuran. Sesudah perang, penggunaan sepeda motor
menyebar luas ke Eropa dan Amerika.
Sampai tahun 1950-an, kebanyakan sepeda
motor di Amerika utara di produksi oleh Harley-Davidson atau oleh perusahaan
Inggris seperti Birmingham Small Arms Company (BSA), Norton, dan Triumph.
Periode 1960 dan 1970, perusahaan
Jepang seperti Honda, Kawasaki, Suzuki, dan Yamaha, mulai memperkenalkan sepeda
motor dengan pengembangan pada mesin dan suspensi dan mereka mampu bersaing
dengan produsen motor yang sudak lebih dulu ada. Kelak, sepeda motor dengan
mesin 4 langkah 750 sampai 1200 cc yang bertenaga besar produksi mereka akan
mendominasi pasar sepeda motor jalan raya, sementara mesin 2 langkah yang
ber-cc 250 sampai 500 akan menguasai pasar sepeda motor off-road.
Sepeda motor di Indonesia pertama kali
dimiliki oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama John C. Potter pada tahun
1893. Sehari-hari J.C. Potter bekerja sebagai Masinis
Pertama di pabrik gula Oemboel (baca: Umbul) Probolinggo, Jawa
Timur. J.C. Potter juga dikenal sebagai penjual mobil yang mendapat
kepercayaan Sunan Solo untuk mengurusi pengiriman mobil pertamanya dari Eropa.
Dalam buku Krèta Sètan (de
duivelswagen) dikisahkan bagaimana John C. Potter memesan sendiri sepeda motor
itu ke pabriknya, Hildebrand und Wolfmüller, di Muenchen, Jerman. Sepeda motor
itu tiba pada tahun 1893, satu tahun sebelum mobil pertama milik Sunan Solo
(merk Benz tipe Carl Benz) tiba di Indonesia. Hal itu menjadikan J.C.
Potter sebagai orang pertama di Indonesia yang menggunakan kendaraan
bermotor. Selain itu, ada hal yang menarik apabila kita mengamati
tahun kedatangan sepeda motor tersebut.
Untuk diketahui, sepeda motor pertama
di dunia (Reitwagen) lahir di Jerman pada 1885 oleh Gottlieb Daimler dan
Wilhelm Maybach tetapi belum dijual untuk umum. Tahun 1893, sepeda
motor pertama yang dijual untuk umum dibuat oleh pabrik sepeda motor Hildebrand
und Wolfmüller di Muenchen, Jerman. Sepeda motor ini pertama kali masuk
ke Amerika Serikat pada tahun 1895 ketika seorang pemain sirkus asal Perancis
membawanya ke New York. Jadi, meski yang membawanya bukan orang
pribumi Indonesia, tetapi sebuah hal yang luar biasa ketika sepeda motor
komersial pertama di dunia ternyata langsung dikirim ke Indonesia pada tahun
pertama pembuatannya. Terlebih lagi, baru dua tahun kemudian sepeda
motor komersial pertama tersebut masuk Amerika Serikat. Jadi, sepeda
motor yang pertama kali masuk Indonesia merupakan sepeda motor pertama di dunia
juga.
Sepeda motor ini tidak menggunakan rantai dan roda belakang
digerakkan langsung oleh kruk as (crankshaft). Meski berusia
ratusan tahun, ternyata motor komersial pertama di dunia ini sudah mengusung
teknologi yang sampai saat ini masih dipakai diantaranya adalah twin-silinder
horizontal, 4 valve, berpendingin air, dan berkapasitas mesin besar yaitu 1.500
cc dengan bahan bakar bensin atau nafta. Namun, meski bermesin besar
tetapi tenaga kuda yang dihasilkan hanya 2,5HP saja pada 240rpm. Selain
itu, sepeda motor ini belum menggunakan persneling, belum menggunakan magnet,
belum menggunakan aki (accu), belum menggunakan koil, dan belum menggunakan
kabel listrik. Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk menghidupkan
dan mestabilkan mesinnya.
Pada tahun 1932, sepeda motor ini ditemukan
dalam keadaan rusak di garasi di kediaman John C Potter. Sepeda
motor itu teronggok selama 40 tahun di pojokan garasi dalam keadaan tidak
terawat dan berkarat. Atas bantuan montir-montir marinir di
Surabaya, sepeda motor milik John C Potter itu direstorasi (diperbaiki seperti
semula) dan disimpan di kantor redaksi mingguan De Motor. Kemudian
sepeda motor antik itu diboyong ke Museum Lalu Lintas (Museum Polisi) di
Surabaya yang kemudian pada tahun 1934 disumbangkan ke Museum Negeri Mpu
Tantular di Sidoarjo dengan nomer inventaris 10.81 kategori IPTEK namun
memberikan deskripsi yang berbeda, yaitu sebagai sepeda motor uap merk
Daimler.
Daftar Pustaka : - http://motorlama.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar